Kamis, 25 April 2013

PROPOSAL ILMIAH

Nama   : Rizki Anandari Yuliati
NPM   : 16210122
Kelas   : 3EA16

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kegiatan promosi adalah kegiatan penting dalam memperkenalkan usaha pada khalayak umum, karena dalam kegiatan promosi khalayak umum dapat mengetahui jenis usaha kita, keuntungan apa saja yang didapat, harga atau tarif usaha kita dan juga hal penting lainnya. Kegiatan promosi juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya usaha yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang yang kegiatan promosinya dapat dilakukan dengan cara memasang spanduk dipinggir jalan atau dengan brosur yang dibagikan ditempat-tempat keramaian. Memasang iklan pada iklan baris dapat dikatakan merupakan kegiatan promosi yang dapat dilakukan oleh setiap orang yang ingin membangun usaha dan memperkenalkan usahanya.
Banyak perusahaan dewasa ini  berlomba-lomba untuk memperkenalkan produk atau jasa yang dimiliki mereka kepada para konsumen dan membujuk mereka untuk mau membeli atau menggunakan produk dan jasa tersebut kepada khalayak ramai salah satunya adalah melalui kegiatan promosi. Dengan demikian hal tersebut sejalan dengan pernyataan Freddy Rangkuti yang menyebutkan bahwa “promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk , jasa dan ide dari perusahaan dengan cara mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan” (Rangkuti, 2009)
Kegiatan promosi juga dilakukan oleh pengusaha kecil yang bergerak dibidang jasa, seperti halnya “Ekspedisi JNE Agen Ampera” yang berada didaerah Ampera Bekasi milik Bapak Andri Permana. Dari hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa pendapatan usaha milik Bapak Andri Permana ini tidak mengalami penurunan pada tahun 2012, bahkan cenderung meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Namun kegiatan promosi tetap dilakukan guna mempertahankan yang selama ini telah didapat.
Dengan melakukan berbagai kegiatan promosi diantaranya memasang spanduk-spanduk dipinggir jalan, membagikan brosur, dan juga promosi dari mulut ke mulut yang dilakukan secara tidak langsung. Untuk mempertahankan eksistensinya “Ekspedisi JNE Agen Ampera” terus meningkatkan pelayanan serta kenyamanan yang ditunjang dengan beberapa fasilitas-fasilitas yang membuat para konsumen merasa puas.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bapak Andri Permana ini semata-mata juga mempertimbangkan persaingan yang begitu ketatnya sehingga dirasakan perlu dilakukan kegiatan promosi yang gencar guna menarik minat pelanggan / konsumen terhadap usaha jasa ekspedisi pengiriman barang yang mereka tawarkan. Dimana tujuan dari promosi adalah untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk itu diperlukan untuk suatu anggaran (budget) yang khusus terhadap kegiatan promosi yang dilakukan. Kegiatan promosi yang merupakan salah satu dari aktivitas pemasaran usaha memang memegang peranan penting dalam meningkatkan pendapatan usaha. Namun terkadang permasalahan yang dihadapi adalah pengawasan dan penggunaan anggaran promosi itu sendiri terhadap efektitivitas penjualan belum berjalan dengan baik. Anggaran promosi yang besar belum tentu dapat menjamin suatu usaha dapat meningkatkan pendapatannya secara signifikan.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat Penulisan Ilmiah dengan judul “Pengaruh Promosi Terhadap Pendapatan Usaha Pada Jasa Ekspedisi JNE Agen Ampera Bekasi Tahun 2010-2012”

1.2  Rumusan Dan Batasan Masalah
1.2.1                  Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada uraian latar belakang masalah sebelumnya, maka dapat diutarakan rumusan yang ada dalam penulisan ini sebagai berikut :

1.      Apakah terdapat pengaruh antara promosi terhadap pendapatan usaha pada Ekspedisi JNE Agen Ampera?
2.      Berapa besar pengaruh dan hubungan promosi terhadap pendapatan usaha pada Ekspedisi JNE Agen Ampera?
3.      Bagaimana peningkatan dan penurunan yang terjadi pada biaya promosi dan pendapatan yang terjadi pada Ekspedisi JNE Agen Ampera?


1.2.2                  Batasan Masalah
Penulisan ini dibatasi pada seberapa besar pengaruh promosi terhadap pendapatan jasa Ekspedis JNE Agen Ampera, Jl.Ampera No.50 RT.06 RW.06 Kelurahan Duren Jaya Bekasi Timur. Dengan menggunakan Analisis Trend, Analisis Linier Regresi, Koefisien Korelasi ( R ) dan Koefisien Determinan ( R Square).

1.3  Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada rumusan permasalahan sebelumnya, maka tujuan penulisan kali ini adalah sebagai berikut :
1.         Untuk mengetahui pengaruh antara promosi terhadap pendapatan usaha pada Ekspedisi JNE Agen Ampera.
2.         Untuk menganalisis dan mengetahui besar pengaruh promosi terhadap pendapatan usaha pada Ekspedisi JNE Agen Ampera.
3.         Untuk mengetahui dan menganalisis peningkatan dan penurunan yang terjadi pada biaya promosi dan pendapatan usaha yang terjadi pada Ekspedisi JNE Agen Ampera sepanjang tahun 2012.


1.4  Manfaat Penelitian

Kontribusi atau manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1.4.1                  Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi atau acuan bagi manajemen usaha pada Ekspedisi JNE Agen Ampera dalam menjalankan aktivitas kegiatan promosinya agar dapat secara efektif dan efisien meningkatkan pendapatan usahanya.



1.4.2                  Manfaat Akademisi
Secara akademisi penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan pengetahuan penulis terhadap dunia bisnis yang berkaitan dengan kegiatan promosi dalam upaya meningkatkan pendapatan usaha.


1.5  Metode Penelitian

1.5.1         Objek Pelitian
Objek penelitian dalam penulisan ilmiah ini adalah Ekspedisi JNE Agen Ampera, Jl.Ampera No.50 RT.06 RW.06 Kelurahan Duren Jaya Bekasi Timur.

1.5.2         Data / Variabel
Data yang didapatkan penulis dalam penulisan ilmiah ini adalah data primer yaitu merupakan informasi yang dikumpulkan terutama untuk tujuan investigasi yang sedang dilakukan saat ini dalam bentuk laporan keuangan dan wawancara.

1.5.3         Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis melakukan riset langsung ketempat usaha yang dijadikan sebagai obyek penelitian guna mendapatkan data-data yang diperlukan, adapun cara yang digunakan, yaitu :           

1.      Penelitian Kepustakaan
        Merupakan data yang diperoleh melalui studi kepustakaan, yaitu dengan menggunakan literatur-literatur yang berhubungan dengan materi penulisan ilmiah ini. Penulis menggunakan studi kepustakaan untuk menambah referensi dari beberapa referensi yang sudah ada.


2.      Penelitian lapangan
        Dalam penelitian ini penulis melakukan riset langsung ke tempat usaha yang dijadikan sebagai objek penelitian guna mendapatkan data-data yang diperlukan.

1.5.4         Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi, hipotesis juga merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah.
Hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
Ho       : Promosi berpengaruh terhadap pendapatan usaha Jasa Ekspedisi JNE Agen Ampera.
Ha       : Promosi tidak berpengaruh terhadap pendapatan usaha Jasa Ekspedisi JNE Agen Ampera.

1.5.5         Alat Analisis Yang Digunakan
a)      Analisis Trend
b)      Analisis Linier Regresi
c)      Koefisien Korelasi ( R )
d)     Koefisien Determinan ( R Square)

PIDATO AGAMA TENTANG PERNIKAHAN

Nama   : Rizki Anandari Yuliati
NPM   : 16210122
Kelas   : 3EA16

Assalamu’alaikum wr. Wb.
Segala puji bagi allah yang menguasai suluruh alam. Rahmat dan salam semoga tetap dilimpahkan sepada seorang Nabi yang tidak ada nabi sesudahnya, Nabi Muhammad Saw. , kepada keluarga dan sahabatnya seluruhnya.
Yang terhormat bapak guru, yang saya banggakan rekan-rekan sekalian .
Pernikahan merupakan ikatan diantara dua insan yang mempunyai banyak perbedaan, baik dari segi fisik, asuhan keluarga, pergaulan, cara berfikir (mental), pendidikan dan lain hal.

Dalam pandangan Islam, pernikahan merupakan ikatan yang amat suci dimana dua insan yang berlainan jenis dapat hidup bersama dengan direstui agama, kerabat, dan masyarakat.

Aqad nikah dalam Islam berlangsung sangat sederhana, terdiri dari dua kalimat “ijab dan qabul”. Tapi dengan dua kalimat ini telah dapat menaikkan hubungan dua makhluk Allah dari bumi yang rendah ke langit yang tinggi. Dengan dua kalimat ini berubahlah kekotoran menjadi kesucian, maksiat menjadi ibadah, maupun dosa menjadi amal sholeh. Aqad nikah bukan hanya perjanjian antara dua insan. Aqad nikah juga merupakan perjanjian antara makhluk Allah dengan Al-Khaliq. Ketika dua tangan diulurkan (antara wali nikah dengan mempelai pria), untuk mengucapkan kalimat baik itu, diatasnya ada tangan Allah SWT, “Yadullahi fawqa aydihim”.

Rekan-rekan dan para hadirin yang saya banggakan .
Begitu sakralnya aqad nikah, sehingga Allah menyebutnya “Mitsaqon gholizho” atau perjanjian Allah yang berat. Juga seperti perjanjian Allah dengan Bani Israil dan juga Perjanjian Allah dengan para Nabi adalah perjanjian yang berat (Q.S Al-Ahzab : 7), Allah juga menyebutkan aqad nikah antara dua orang anak manusia sebagai “Mitsaqon gholizho”. Karena janganlah pasangan suami istri dengan begitu mudahnya mengucapkan kata cerai.

Allah SWT menegur suami-suami yang melanggar perjanjian, berbuat dzalim dan merampas hak istrinya dengan firmannya : “Bagaimana kalian akan mengambilnya kembali padahal kalian sudah berhubungan satu sama lain sebagai suami istri. Dan para istri kalian sudah melakukan dengan kalian perjanjian yang berat “Mitsaqon gholizho”.” (Q.S An-Nisaa’ : 21).

Rekan-rekan dan para hadirin yang saya cintai .

Aqad nikah dapat menjadi sunnah, wajib, makruh ataupun haram, hal ini disebabkan karena :
I. Sunnah, untuk menikah bila yang bersangkutan :
a. Siap dan mampu menjalankan keinginan biologi,
b. Siap dan mampu melaksanakan tanggung jawab berumah tangga.
II. Wajib menikah, apabila yang bersangkutan mempunyai keinginan biologi yang kuat, untuk menghindarkan dari hal-hal yang diharamkan untuk berbuat maksiat, juga yang bersangkutan telah mampu dan siap menjalankan tanggung jawab dalam rumah tangga.
Hal ini sesuai dengan firman Allah Q.S An-Nur : 33
III. Makruh, apabila yang bersangkutan tidak mempunyai kesanggupan menyalurkan biologi, walo seseorang tersebut sanggup melaksanakan tanggung jawab nafkah, dll. Atau sebaliknya dia mampu menyalurkan biologi, tetapi tidak mampu bertanggung jawab dalam memenuhi kewajiban dalam berumah tangga.
IV. Haram menikah, apabila dia mempunyai penyakit kelamin yang akan menular kepada pasangannya juga keturunannya.

Rekan-rekan dan para hadirin yang saya mulyakan .

Sebaiknya sebelum menikah memeriksakan kesehatan untuk memastikan dengan benar, bahwa kita dalam keadaan benar-benar sehat. Apabila yang mengidap penyakit berbahaya meneruskan pernikahannya, dia akan mendapat dosa karena dengan sengaja menularkan penyakit kepada pasangannya.

Bagi mereka yang melaksanakan pernikahan dalam keadaan wajib dan sunnah, berarti dia telah melaksanakan perjanjian yang berat. Apabila perjanjian itu dilanggar, Allah akan mengutuknya.

Apabila perjanjian itu dilaksanakan dengan tulus, kita akan dimuliakan oleh Allah SWt, dan ditempatkan dalam lingkungan kasih Allah.

Lalu apa yang harus dilakukan keduanya (suami-istri) dalam mengarungi bahtera rumah tangga? Bila suatu pernikahan dilandasi mencari keridhaan Allah SWT dan menjalankan sunnah Rosul, bukan semata-mata karena kecantikan fisik atau memenuhi hasrat hawa nafsunya, maka Allah akan menjamin kehidupan rumah tangga keduanya yang harmonis, penuh cinta, dan kasih sayang, seperti firman Allah dalam Q.S Ar-Rum : 21, sebagaimana yang sering kita dengar.
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar-Ruum : 21)
Keterangan :
- Istri-istri dari jenismu sendiri (berpasang pasangan), yaitu mempunyai ukuran yang sama, ukuran dalam bidang tujuan, ilmu, rohani, dll. Serta masing-masing dapat dengan baik memahami fungsinya, serta menjalankan kewajiban dan haknya dengan baik. Suami sebagai imam dalam rumah tangga, dan istri sebagai wakilnya.
Masa awal berumah tangga, dimana kita harus dapat menyamakan pandangan dengan cara beradaptasi dengan pasangan masing-masing, serta meningggalkan sifat individual.
- Tentram, yaitu suatu masa berumah tangga dimana kita sudah saling memahami sifat pasangan masing-masing, serta mulai timbul perasaan tentram, seiring dan sejalan dalam mewujudkan tujuan berumah tangga.
- Cinta, hal ini adalah tahap selanjutnya yang kita rasakan pada pasangan kita, dimana kita mencintai tidak hanya didasarkan atas keadaan fisik atau ekonomi semata, ataupun keadaan luar saja, tetapi telah timbul perasaan mencintai yang dalam, karena Allah SWT, yang tidak tergoyahkan oleh godaan-godaan yang ada.
- Rahmah, adalah tahap akhir yang merupakan buah final dari semua perasaan, dimana pada tahap ini, kita benar-benar menjalankan pernikahan tanpa adanya halangan yang mengganggu, dan dapat terus berpasangan menuju ridho Allah SWT.
Tapi mengapa banyak sekali rumah tangga yang hancur berantakan padahal Allah telah menjamin dalam surat diatas? Hal ini tentunya ada kesalahan pada sang istri atau suami atau keduanya melanggar ketentuan Allah SWT.

Allah menanamkan cinta dan kasih sayang apabila keduanya menjalankan hak dan tanggung jawab karena Allah dan mencari keridhaan Allah, itulah yang akan dicatat sebagai ibadah.

“Perjanjian Berat” Ijab Qobul, juga sebagai pemindahan tanggung jawab dari orang tua kepada suami. Pengantin laki-laki telah menyatakan persertujuannya atau menjawab ijab qobul dari wali pengantin perempuan denga menyebut ijab qobulnya. Itulah perjanjian yang amat berat yang Allah SWT ikut dalam pelaksanaannya. Hal ini sering dilupakan pasangan suami istri dan masyarakat.

Tanggung jwab yang berpindah tangan. Tanggung jawab wali terhadap seorang wanita yang dipindahkan kepada seorang laki-laki yang menikahi wanita tersebut, antara lain:
1. Tanggung jawab memberi nafkan yang secukupnya, baik lahir maupun batin,
2. Tanggung jawab menyediakan tempat tinggal yang selayaknya,
3. mendidik akhlak dan agama dengan baik,
4. mengayomi, melindungi kehormatan dan keselamatan istrinya.

Setelah ijab qobul, suami menjadi pemimpin dalam rumah tangga yang akan menentukan corak masa depan kehidupan dalam rumah tangganya (suami sebagai imam).

Dengan aqad nikah, Allah SWT memberikan kehormatan kepadanya untuk menjalankan misi yang mulia.

Bismillahirrochmaanirrochiim.

1. Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Allah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Allah menciptakan istrinya dan dari pada keduanya Allah memeperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. (An-Nisaa’ : 1)
2. Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunianya. Dan Allah Maha Luas (pemberiannya) lagi Maha Mengetahui. (An-Nuur : 32)
3. Dan orang-orang yang tidak mampu berkawin hendaklah menjaga kesucian(dari)nya. Sehingga Allah memampukan mereka dengan karuniaNya. (An-Nuur : 33)
4. Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar-Ruum : 21)
5. Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhammu Maha Kuasa. (Al-Furqaan : 54)
6. Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu, dari padanya Dia menciptakan istrinya agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya istrinya itu mengandung kandungan yang ringan dan teruslah dia merasa ringan. Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah Tuhannya seraya berkata “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur”. (Al-A’raaf :189)
7. Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan bertambah. Dan segala sesuatu pada sisiNya ada ukurannya. (Ar-Ra’d : 8)
8. kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapapun yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak laki-laki kepada siapapun yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugrahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang Dia kehendaki) dan Dia menjadikan mandul siapa saja yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Demikian yang dapat saya sampaikan . Mohon maaf jika ada perkataan yang tidak berkenan.
Assalamu’alaikum wr.wb.

PERBEDAAN ANTARA LAPORAN FORMAL DAN SEMIFORMAL

Nama   : Rizki Anandari Yuliati
NPM   : 16210122
Kelas   : 3EA16



Pengertian Laporan
Laporan adalah suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
Laporan merupakan suatu jenis dokumen yang sangat bervariasi bentuknya dan sebab itu sukar diberi suatu batasan pengertian yang jelas.
Laporan merupakan unsur yang sangat penting, terutama dalam menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan.

Dasar-dasar Laporan
    – Pemberi Laporan
Pemberi laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu.
Misalnya: seorang mahasiswa ditugaskan oleh dosennya untuk meneliti suatu obyek tertentu.

    – Penerima Laporan
Laporan bukan hanya dibuat oleh seorang atau suatu badan, tetapi laporan juga ditujukan atau akan disampaikan kepada seorang atau suatu badan. Yang menerima laporan itu adalah orang atau badan yang menugaskan.

    – Tujuan Laporan
Tujuan laporan pada umumnya untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu maslah untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik-teknik baru, dan sebagainya.
    – Sifat Laporan
Sebuah laporan harus mengandung sifat-sifat seperti berikut:
1. Mengandung imaginasi
2. Laporan harus sempurna dan komplit
3. Laporan harus disajikan secara menarik
4. Macam-Macam Laporan

Macam – Macam Laporan :
Laporan Berbentuk Formulir Isian
Untuk menulis laporan semodel ini biasanya telah disiapkan blangko daftar isian yang diarahkan kepada tujuan yang akan dicapai. Laporan tersebut bersifat rutin dan seringkali berbentuk angka-angka.

Laporan Berbentuk Surat
Bentuknya lebih panjang dari surat-surat biasa dan biasanya pendekatannya bersifat pribadi dan menggunakan bahasa informal.

Laporan Berbentuk Memorandum
Laporan ini mirip dengan bentuk surat namun biasabya lebih singkat, seringkali digunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.

Laporan Perkembangan dan Laporan Keadaan
Laporan perkembangan adalah suatu macam laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan, perubahan atau tahap mana yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan.
Laporan keadaan mengandung konotasi bahwa tujuan dari laporan itu adalah menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.

Laporan Berkala
Laporan ini selalu dibuat dalam jangka waktu tertentu. Laporan seperti ini dapat dibuat dalam bentuk formulir isian atau dalam bentuk memorandum.

Laporan Laboratoris
Tujuannya adalah untuk menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam laboratoria.

Unsur pokok yang terpenting dalam laporan laboratories:
- Halaman judul
- Obyek
- Teori
- Hasil yang dicapai dalam percobaan
- Diskusi atas hasil yang telah didapat
- Kesimpulan
- Apendiks
- Data asli

1. Laporan Formal dan Semi-Formal
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan seperti dalam suatu pola struktur yang terdapat dalam buku-buku.
Laporan semi-formal adalah laporan yang bila terdapat satu atau dua persyaratannya yang tidak dipenuhi.
Laporan non-formal adalah laporan yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Persyaratan yang menentukan sifat laporan:
- Halaman judul
- Terdapat surat penyerahan
- Memiliki daftar isi
- Terdapat ikhtisar yang mengawali laporan
- Memiliki pendahuluan
- Kesimpulan dan saran
- Isi laporan yang terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda
- Menggunakan nada resmi, bersifat impersonal
- Disertai pula table dan angka-angka (bila diperlukan)
- Biasanya didokumentasikan secara khusus

2. Struktur Laporan Formal
Struktur laporan:
Bahasa Sebuah Laporan
Bahasa yang harus digunakan dalam sebuah laporan formal haruslah menggunakan bahasa yang baik, jelas dan teratur. Selain itu dapat memperlihatkan hubungan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain, antara kalimat satu dengan kalimat yang lain.
Laporan Buku
Bertujuan untuk mendorong mahasiswa membaca buku yang diwajibkan serta meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami isi buku-buku tersebut.
Penutup
Merupakan penyajian suatu pengetahuan yang lebih luas mengenai suatu hal tetapi dibuat secara singkat untuk maksud tertentu.