Jumat, 29 Oktober 2010

RAKYAT INDONESIA MELUPAKAN BUDAYANYA

Maraknya pengklaiman malaysia terhadap budaya kita membuat rakyat Indonesia gerah kepada malaysia,Mulai dari batik,reog,rendang,hingga lagu rasa sayange.hal ini pun membuat hubungan antara kedua negara sedikit meregang(kayak pacaran saja)
Masyarakat indonesia dengan gencar mengecam dan merasa marah pada rakyat malaysia yang secara terang-terangan mengklaim budaya asli milik kita.demo besar besaran diadakan dimana-mana.semangat cinta dalam negeri meningkat tajam di seluruh pelosok negeri.
Di sisi lain apakah kita tak pernah berpikir patutkah kita marah pada malaysia.kita sendiri yang marah pada malaysia apakah tahu dan paham budaya yang diklaim oleh mereka.apakah jita tahu sejarah dari reog,apa kita tahu makna dari bumbu -bumbu rendang itu?
Para pemuda cenderung mencintai budaya negeri lain yang tak selalu membawa dampak positif bagi kita.free sex,dugem, merupakan kegiatan yang paling disenangi pemuda kita saat ini.film tentang cinta menjadi tontonan wajib bagi pemuda bangsa kita.
Sayangnya ketika ada segelintir pemuda yang mencoba mempelajari budaya kita sendiri,teman temannya malah menjerumuskan mereka pada hal yang buruk.banyak alasan untuk membuat mereka berhenti mencintai negara kita sendiri.mulai dari gak gaul sampai ndeso en katrok banget jadi alasan yang dipakai mereka.
Namun saat ini mereka tidak sadar apa yag mereka perebutkan,kita ini sebenarnya masih punya itu semua,hanya saja tak dimanfaatkan dengan baik,dan ketika dimanfaatkan dengan baik oleh orang lain kita tidak terima.
Mungkin jika saya ibaratkan kita tak ubahnya anak kecil dengan banyak mainan,kita tak sadar betapa banyak mainan kita sehingga terlupakan.dan ketika salah satu mainan kita diambil anak lain,kita marah-marah memperebutkan mainan itu walauun nantinya mainan itu tak dimainkan lagi.
Daripada kita cuma berteriak tanpa mereaka dengar,kenapa tidak kita tunjukkan kalau kita mencintai budaya kita sendiri,tunjukkan kita bisa melestarikan budaya kita.cintai tak cuma di mulut saja.tapi dengan perbuatan nyata yang membuat dunia ternganga pada kita betapa melimpahnya dan indahnya kebudayaan kita

MALAYSIA MEREBUT MILIK KITA

Negara tetangga kembali berulah dengan melakukan klaim terhadap kebudayaan kita lagi. Kali ini yg menjadi sasaran adalah tari pendet asal Bali. Mereka menggunakannya utk iklan pariwisata malaysia. Setelah mereka “mengirim” teroris ke Indonesia, sekarang mereka mau “mencuri” kebudayaan Indonesia.            
 Mereka begitu jeli memanfaatkan situasi dimana sebagian besar rakyat Indonesia sudah tidak begitu memperhatikan kebudayaannya sendiri. Situasi dimana rakyat Indonesia lebih bangga jika menggunakan yg berbau luar dan asing. Situasi dimana, kebudayaan2 tersebut sudah jarang dan hampir punah mungkin dari bumi pertiwi, dikarenakan hanya sedikit orang yg mau tetap melestarikannya. Saya masih ingat, ketika kecil kita sering bermain kuda lumping, dakon, gobak sodor dll. Tapi sekarang, anak2 lebih suka dengan Play Station, bermain ke Time Zone, nonton TV acara2 yg ngga bermutu. Media televisi, juga dengan latahnya mengikuti trend ini. Praktis, mungkin hanya TVRI yg cukup konsisten menayangkan acara budaya2 Indonesia, disamping TV2 lokal tentunya. Dan itupun pemirsanya cuman sedikit.
Ini menjadi cambuk bagi kita untuk instropeksi, disamping memang ulah negara sebelah yg kelewat batas. Ada puluhan budaya yg telah diklaim oleh negara sebelah. Dan berikut ini daftarnya :
1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
5. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
11. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
12. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
13. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
18. Kain Ulos oleh Malaysia
19. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
20. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
21. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia

BUDAYA INDONESIA YANG MENYEDIHKAN

      Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.

SEJARAH BATIK DI INDONESIA

     Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

    Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.

    Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

    Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

    Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

  Jaman Majapahit Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

   Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.

Kamis, 28 Oktober 2010

PENGARUH GLOBALISASI

           Di satu sisi, keterampilan generasi muda dalam menggunakan peralatan elektronika semakin meningkat, sehingga semakin luas pula akses informasinya, meski di balik itu ada juga yang menggunakannya semata-mata untuk kesenangan.

          Sekarang, hampir semua anak muda punya alamat e-mail, dan ini merupakan gengsi tersendiri yang melekat dalam kegiatan dan pembicaraan mereka sehari-hari. "Jangan lupa, ya, kirim e-mail," demikianlah kalimat yang sering dilontarkan sesama mereka di kampus atau dimana saja. Inilah ciri anak muda atau anak globalisasi yang dinamis dan energik.

          Apa pun alasan di balik kesenangan anak-anak muda sekarang ini ber internet ria dengan berbagai kepentingannya, inilah salah satu bagian proses globalisasi dengan kemajuan teknologi informasinya.
Menurut pakar pendidikan Dr Mochtar Buchori, globalisasi bukanlah proses searah tapi dua arah sekaligus melokalnya nilai-nilai atau hal-hal yang datang dari luar.

         Ambil contoh, "rap music" yang dulu hanya disukai anak-anak muda kulit hitam di AS kini menjadi kesukaan anak-anak muda di Jakarta dan kota-kota besar. Makan di restoran Mc Donald dan KFC kini lebih enak dan lebih bergengsi dibanding di restoran Padang atau ayam Suharti.

        Sekarang ini juga ada kecenderungan baru di kalangan masyarakat, menonton di bioskop sambil makan popcorn dan minum Cocacola, padahal ini adalah gaya orang Amerika. Ini bukti proses lokalisasi dari kebiasaan-kebiasaan di AS yang menjelma menjadi kebiasaan masyarakat di Jakarta dan daerah lain.

        Sekarang ini, menurut sejumlah pakar komunikasi, terjadi kesenjangan di tengah arus perkembangan teknologi dan sistem informasi dan komunikasi yang secara mencolok dikuasai negara-negara maju sehingga negara berkembang menjadi kewalahan.

         Informasi serta nilai-nilai asing untuk tayangan TV saja, misalnya kini telah merasuk dan mewarnai kehidupan sehari-hari keluarga di negeri ini.
Seorang ibu rumahtangga mengaku kegiatannya sehari-hari tiada hari tanpa telenovela. Seorang mahasiswa mengatakan, tak ada hari tanpa chatting, sementara anak-anak kecil mengatakan, tiada hari tanpa playstation.

        Dengan berkembangnya teknologi komunikasi dewasa ini yang sangat cepat, maka mau tidak mau upaya untuk mempertahankan budaya sebagai warisan, tidak bisa lagi hanya bergantung pada proses alam tapi harus dilakukan secara sadar.

        Ini terbukti dari berbagai tradisi yang ada yang selama ini dianggap kaku dan tidak boleh diubah, kenyataannya bisa juga bertahan sambil memberi peluang bagi pengembangan suatu kreativitas.

        Pucuk-pucuk budaya lokal lainnya itu juga memberi peluang kreativitas untuk dikemas dengan dunia maya sehingga para pencandu internet pun secara tidak langsung juga mendapat sentuhan budaya lokal, budaya dalam negeri sendiri, sehingga terjadi interaksi antarsuku, karena di dalam budaya itu sarat dengan nilai, dinamika, serta sejarah perkembangan yang dapat membanggakan generasi muda.

        Selain itu memberi peluang luas kepada kelompok-kelompok seni untuk menyajikan karya-karyanya bagi masyarakat luas, sehingga mampu mengimbangi materi budaya asing lewat teknologi komunikasi yang ada.

Selasa, 26 Oktober 2010

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


  1. PENDEKATAN KESUSASTRAAN

IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities . Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawa, berbudaya, dan halus .
Seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama.
            Hampir di setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk manampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga menggunakan bahasa, adalah abstraksi cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak.
            Orientasi the Humanities adalah ilmu: dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanitoes, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik .


  1. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

Istilah prosa banyak padanaannya. Kadang-kadangdisebut narrative
fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.




Dalam kesusastraan Indonesia kita megenal jenis prosa lama dan baru.
A.     Prosa lama meliputi
1.      Dongeng
2.      Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos
5.      Cerita pelipur lara

B.     Prosa baru meliputi
1.      Cerita pendek
2.      Roman/novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      Otobiografi
  1. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
           
    1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari pembaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.

    1. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.


    1. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
    1. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilikh respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda dari apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.


  1. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN PUISI

Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan , maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya denganmenggunakan:
1.      Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metaforam perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2.      Kata-kata yang ambiguitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.      Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.      Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.

5.      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
           
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan satu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pangalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisisinya.

2.      Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengam membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, kerena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

3.      Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif, puisi dapat menfsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
·         Penderitaan atas ketidakadilan
·         Perjuangan untuk kekuasaan
·         Konflik dengan sesamanya
·         Pemberontakan terhadap hukum Tuhan

Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih..